Sadako sasaki adalah seorang gadis
Jepang yang tinggal di dekat jembatan Misasa di Hiroshima, Jepang. Ketika itu
Jepang tengah dijatuhi bom atom yang jatuh di Hiroshima. Sadako baru berumur
dua tahun pada 6 Agustus 1945 ketika ia menjadi korban dari bom atom tersebut.
Pada saat ledakan itu Sadako sedang
berada didalam rumah, sekitar 1 mil dari titik ledakan bom. Pada Januari 1955,
bintik-bintik ungu sudah mulai terbentuk dan menjadi gumpalan yang membesar.
Kemudian,
dia didiagnosis dengan leukemia sebagai penyakit yang dideritanya, penyakit itu
kemudian disebut sebagai “Sebuah Penyakit Bom Atom”.
Pada tanggal 3 Agustus 1955, Chizuko
Hamamoto, teman terbaik Sadako datang ke rumah sakit untuk mengunjungi dan
memberi sebuah origami dari kertas yang dibuat menjadi Crane. Pada awalnya
Sadako tidak mengerti mengapa Chizuko melakukan hal ini, kemudian Chizuko memberitahu
cerita tentang karya cranes. Lalu dia mulai membuat crane sendiri sejak dia
mendengar cerita itu, Orang Jepang dahulu
mengatakan bahwa orang yang bisa
membuat 1000 cranes akan mendapat apa yang diinginkannya.
Versi cerita yang populer di Jepang
adalah bahwa ia tidak berhasil membuat 1000 cranes dari tujuan awalnya, dia
hanya memiliki 644 lipatan sebelum dia mati. Temannya yang berhasil
menyelesaikan 1000 crane dikuburkan bersama dengan Sadako.

Sedangkan versi lain menyebutkan
bahwa pada akhir Agustus 1955 Sadako telah mencapai tujuan itu dan terus
melipat cranes sampai dia mati. Cerita ini berasal dari buku Sadako dan Ribuan
Kertas Cranes, sebuah pameran yang muncul di Hirosima Peace Memorial Museum
Walaupun dia memiliki banyak waktu
luang selama dia di rumah sakit untuk membuat cranes, ia tidak punya cukup
kertas untuk membuat 1000 crane tersebut. Dia mendapat kertas dengan cara pergi
ke kamar pasien lain untuk meminta bekas kertas hadiah yang sudah tidak
digunakan lagi dan temannya, Chizuko yang selalu membawakan kertas setiap hari
sepulang dari sekolah untuk Sadako.
Selama waktunya di rumah sakit itu
kondisinya semakin memburuk. Sekitar pertengahan Oktober, kaki kirnya bengkak
dan berubah menjadi ungu. Dengan keluarga disekelilingnya Sadako meninggal pada
pagi 25 Oktober 1955
sumber : http://www.wartainfo.com
Terimakasih... Jangan lupa tinggalkan komentar.. :)
Terimakasih... Jangan lupa tinggalkan komentar.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar